Tuesday, July 2, 2013

Deru Betor (Becak Motor) BSA Siantar

Jika anda berada di kota Medan dan hendak menuju Danau Toba, anda pasti akan melewati sebuah kota yang bernama Siantar. Selintas kota ini tidak ada bedanya dengan kota-kota lain di Indonesia. Namun jangan salah, cobalah sejenak parkirkan kendaraan anda lalu turunkan kaca mobil anda. Maka anda akan menyadari ada yang istimewa dari kota ini.
Suara deru mesin motor BSA yang menggema dari berbagai penjuru kota, tentu merupakan satu hal unik yang tak akan anda temui di kota lain di Indonesia. Bagi anda pecinta motor tua, terutama motor yang diproduksi bangsa Inggris ini, hal tersebut pasti akan menjadi kenangan yang takkan terlupakan.

Jika masih penasaran, cobalah merasakan sensasi naik betor bermesin besar ini. Tarif betor bergantung tawar menawar antara penumpang dan pengemudi betor, mulai sepuluh ribu rupiah. Tentunya tak seberapa jika dibandingkan dengan sensasi yang anda rasakan.


BSA (Birmingham Small Arm) adalah motor yang diproduksi negara Inggris. Konon, yang membawa ke Indonesia dulunya adalah bangsa Belanda yang waktu itu menjajah bangsa Indonesia. Motor-motor tersebut didatangkan untuk alat transportasi pada masa itu. BSA dipilih karena motor ini cukup tangguh untuk segala medan.

Meski saat ini motor-motor yang digunakan untuk becak Siantar sudah berumur tua yakni kebanyakan diproduksi antara tahun 1940-1950an akhir, namun jangan meragukan kekuatan dan kecepatannya. Rata-rata masih bisa mencapai kecepatan di atas seratus kilometer per jam, karena selalu dijaga kondisinya.

Sayangnya, keunikan yang harusnya dilestarikan dan jadi cagar budaya ini kini mulai terancam eksistensinya. Para penggemar dan kolektor motor tua mulai tertarik untuk berburu BSA di kota ini. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin, Betor BSA Siantar hanya akan jadi legenda yang tak bisa lagi disaksikan generasi yang akan datang. Tentu kita semua tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Untuk itu, peran seluruh pihak terkait sangat diperlukan demi menjaga salah satu warisan budaya bangsa kita ini.



No comments:

Post a Comment